Metaverse adalah sebuah istilah yang sudah ada sejak dahulu dan diperkenalkan pertama kali oleh novel fiksi ilmiah berjudul Snow Crash. Novel ini ditulis oleh Neil Stephenson di tahun 1992 dengan genre dystopian. Novel ini menceritakan manusia direpresentasikan dalam sebuah Avatar dan bisa berinteraksi dan saling berkomunikasi dalam ruang tiga dimensi. Sekarang banyak universitas juga yang berlomba-lomba menuju kampus metaverse.
Dimana konsep kampus virtual dibuat lebih baik lagi untuk menciptakan
pembelajaran di masa depan tidak terbatas ruang dan waktu. Tidak hanya itu saja, imajinasi juga semakin tidak
terbatas dalam dunia metaverse. Negara-negara di dunia juga sudah mulai menyiapkan
diri menuju kampus metaverse tidak terkecuali Indonesia.
Konsep
Kampus Metaverse
Konsep dalam metaverse university sendiri yaitu menghadirkan pendidikan tinggi
ke dalam bentuk metaverse dunia yang didukung oleh konsep 3D. Beberapa kampus
di dunia bahkan sudah melakukan afiliasi dengan CEU University di Spanyol dan
Amman University di Arab.
Sementara jika di Indonesia, konsep kampus
metaverse diperkenalkan oleh Universitas UHAMKA. Universitas Muhammadiyah Prof
Dr Hamka ini memper memperkenalkan karakteristik universitas metaverse lewat
konsep 3D yang mungkin masih terbatas tapi terdapat banyak karakteristik
matriks yang dibuat sedemikian rupa untuk digunakan di Indonesia.
Konsep belajar metaverse di masa depan menurut
universitas UHAMKA adalah sebuah proses belajar yang tidak terbatas ruang
kelas. Konsep ini sendiri sudah ada sejak pandemi 2020 lalu dimana siswa bisa
melakukan konferensi lewat aplikasi video virtual sehingga meski terbatas ruang
mahasiswa tetap bisa menempuh pendidikan. Hal ini tentu sangat baik untuk
memajukan pendidikan di beberapa wilayah tertinggal di Indonesia seperti
misalnya di Indonesia timur. Jadi masyarakat pedesaan yang berada di desa
tertinggal tetap bisa mencapai sarjana lewat kampus metaverse.
Selanjutnya, konsep metaverse untuk universitas
lebih meninggalkan kesan mendalam. Karena ketika perangkat dinyalakan semua
interaksi dan juga ekspresi bisa dibagikan sehingga hal ini akan meningkatkan
hasil belajar yang lebih optimal tanpa meninggalkan kesan kebersamaan, meski tidak
bersama-sama dalam satu ruangan. Konsep metaverse ini juga fokus pada kreasi
pribadi dimana bisa melibatkan penciptaan konten atau karya dari para
mahasiswa.
UHAMKA bekerjasama dengan BPTKI atau balai
penelitian teknologi informasi untuk memudahkan melakukan penelitian metaverse.
Bahkan universitas ini sendiri sudah berafiliasi dengan salah satu universitas
terbesar di Indonesia untuk mendukung adanya metaverse university. Beberapa
divisi sudah dipersiapkan untuk mendukung mahasiswa menuju metaverse lewat
pendidikan, pengembangan, pelatihan, reset, multimedia, aplikasi dan database
dan masih banyak lagi.
Salah satu alasan mengapa UHAMKA ingin
melakukan hal ini tentu saja menginginkan mahasiswanya menjadi ahli virtual reality yang bisa bersaing
dengan para mahasiswa kelas dunia. Dengan cara pertama sekali mempersiapkan
generasi bangsa yang memang tahu dengan cara kerja dunia virtual metaverse
sebagai wajah baru untuk masa depan terutama di dunia pendidikan.
Meski metaverse tidak sesederhana di mana anda
mengetahui dunia digital hanya sebatas internet untuk membantu kebutuhan
sehari-hari, bukan berarti istilah metaverse ini tidak bisa dipelajari bahkan
untuk kelas mahasiswa. Kampus metaverse hadir untuk membuka mata masyarakat
lebih luas dalam memahami apa itu metaverse.
Dimana metaverse sangat berguna untuk kehidupan
masyarakat sehari-hari di masa depan, Anda bisa benar-benar hadir melakukan apa
saja yang bisa dilakukan dunia nyata namun dalam bentuk digital. Karena dalam
metaverse, seseorang bisa masuk ke dalam dunia virtual dan melakukan berbagai
macam hal layaknya di dunia nyata tanpa harus mengunjungi sebuah tempat.
1 komentar
Hi Good day
It was really useful for me
Thanks for putting it on your site
I come to your site every week – thank you
토토
온라인경마
EmoticonEmoticon